Cantik Itu Luka

by - 10:54 AM

Eka Kurniawan
Soft cover. 537 Halaman.
PT Gramedia Pustaka Utama, Februari 2012 (Cetakan ketiga)
Rp. 75.000,-

Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.

Cantik Itu Luka bukanlah novel biasa buat aku. Ini adalah salah satu novel yang diceritakan oleh seorang guru Bahasa Indonesia di tempat bimbingan belajar saat aku kelas 3 SMA. Kelas yang diisi siswa siswi jurusan IPS itu biasanya berisik dan jago ngeles saat guru mulai nyuruh ngerjain latihan soal UN. Salah satu guru ada yang menyerah dan malah berbagi cerita tentang novel ini. Seketika kelas menjadi senyi senyap dan mendengarkan setiap kata yang terucap dari guru yang rada nyentrik itu. Kelaspun diakhiri decakan kecewa lantaran sang guru menggantungkan ceritanya. Hahahaha, aku bener-bener penasaran dan menulis 'Cantik Itu Luka' disetiap sudut buku bimbel. 

Setelah hampir tiga tahun mencari novel ini, nanya ke Google dan harap-harap cemas, berita kalau novel ini akhirnya cetak ulang dan ganti cover muncul di timeline Twitter. Rasanya seneeeeng banget! Harganya mahal juga ya. Tapi untungnya ada toko buku diskon. Jadi aku bisa beli novel ini dengan harga 30% lebih murah hehehehe :)

Nah, sekarang waktunya review :)

SAMPUL

Judul dan kata-kata betapa hebatnya novel ini membuat aku berpikir kalo aku udah beli novel yang 'wah' dan pastinya udah terjamin bagus. Sinopsis yang sangat singkat dan beberapa testimoni yang ada di sampul belakang juga mendukung pikirin itu dan semakin bikin aku penasaran. Tapi sayangnya gambar perempuan yang simpel itu malah bikin risih. Temen-temen kampus langsung pada iseng nanyain judulnya atau nyoba ngebalikin gambarnya dan mikir yang aneh-aneh. Sampul sebenernya tidak terlalu jadi soal buat aku, karena yang penting itu adalah isinya. Tapi kalo boleh milih, aku lebih suka dengan sampul edisi 2004. Di sampul itu lebih menggambarkan arti luka yang merupakan efek dari kecantikan perempuan. Sedangkan sampul edisi 2012 lebih menggambarkan sisi seksual dan pelacurannya. Novel ini memang membahas kedua hal tersebut. Tapi kedua hal itu hanya menjadi simbol dari luka yang dimaksud. 

CERITA

Cerita yang ada di bungkus dalam sampul yang cukup mengecewakan itu sangat mengejutkan. Ceritanya lebih . . lebih besar, lebih kompleks dan serba lebih dibandingkan dengan sinopsisnya yang cuma beberapa kalimat. Tragedi yang terjadi pada Si Cantik ternyata hanya sebagian klimaks dari kehidupan Dewi Ayu yang panjang dan diwarnai berbagai jenis lelaki. Semuanya bermula sejak Dewi Ayu masih remaja dan harus berjuang untuk hidup di masa penjajahan. Lalu orang-orang, terutama lelaki, silih berganti menjadi pasangannya di ranjang dan membawa hal-hal tak terduga yang menyeret anak-anak perempuan Dewi Ayu, yang tidak diketahui siapa namanya, kedalam kehidupan yang tak kalah sulitnya. 

Dengan pengenalan tokoh yang begitu mendetail, latar belakang tokoh bisa dijelaskan dalam 3 bab panjangnya dan cara penceritaan yang apa adanya, jujur, to the point tapi bikin risih dan mual, Cantik Itu Luka menjadi novel yang unik untuk dibaca. Tapi sayangnya kehidupan si Cantik tidak terlalu mendetail. Padahal si Cantik adalah tokoh yang ada di sinopsis, tokoh yang menjelaskan kenapa sifat cantik bisa menghasilkan sebuah luka dan satu-satunya tokoh yang diceritakan oleh guru Bahasa Indonesia aku waktu itu. Aku pikir ceritanya bakal fokus ke si Cantik. Cerita masa lalu Dewi Ayu, anak-anak perempuan dan sejuta lelaki yang pernah tidur dengannya mungkin hanya sebagai foundation saja. Tapi tetap saja semua masa lalu itu tetap memikat untuk dibaca. 

RANDOM THOUGHTS
*spoiler alert*

- Aku penasaran, apakah tempat, sejarah dan semua latar belakang yang jadi setting di novel ini benar-benar nyata dan memang begitu keadaannya? :o

- Nggak ada pembatas bukunya. Nggak penting sih, tapi kan lumayan. Apalagi buku ini tebel gilaaa :(

- Kata-kata yang digunakan untuk mendeskripsikan *sesuatu* disini apakah memang masuk kamus besar bahasa Indonesia sehingga bisa digunakan dengan bebas? Idenya sih jadi jelas, tapi tetep aja akunya risih :(

MEMORABLE QUOTE

"Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada," - halaman 127

AKHIR KATA . . 

Walaupun penuh dengan kata-kata yang membuat aku nggak nyaman dan ceritanya jauh, malah beda banget, dengan yang diceritain sama guru bimbel aku ( kayaknya guru aku waktu itu juga lupa dan jadinya ngarang sendiri), Cantik Itu Luka adalah sebuah novel yang menakjubkan dan sangat recommended untuk dibaca.  :)

4/5

You May Also Like

0 comment(s)

Thanks for leave your comment :D